Hai


Selamat Datang - Welcome - Willkommen - Benvenuto - Bienvenue - Bienvenido

Buku Tamu

Pop up my Cbox

Selasa, 15 Juni 2010

Ngiri: Kalau Menanam Pasti Menuai, Nggak Tanam? Jangan Harap!

Belakangan ini saya dibuat iriiiiiiii terus!
Yang saya ingat adalah sejak wafatnya Ibu negara Hasri Ainun Habibie, mata saya dibombardir keromantisan pasangan cerdas ini, baik melalui layar kaca maupun dunia maya. Habis itu.... belakangan sejak salah seorang teman kuliah S1 saya dulu 'menemukan' akun facebook saya jadilah kemudian saya dibanjiri teman-teman kuliah yang meng-add... senang sih... tapi.... hiks.... para senior pasang foto mesra dengan suami/istrinya, sementara junior pejeng foto mesra dengan pacar masing-masing. Lha saya?......

Memangnya kamu nggak mesra jeng dengan suami? Pasti teman-teman reader tanya begitu 'kan? Biarlah... saya bukan selebritis ini... siapa juga yang mau perduli kalau penulis novel 'The Ordinary Man' (yang masih pendiiiiiiing aja di pasaran) ternyata iri hati pada pasangan-pasangan yang mesra?
Jadi jawabnya, ya... Saya nggak mesra dengan pasangan. Itu sebabnya saya tidak pernah menulis di wall facebook mengenai kondisi hubungan kami, yang saya tulis di wall melulu mengenai bisnis saya, kondisi market, si kecil atau aktivitas umum lainnya. Bahkan meskipun iri setengah mampus saya nyaris tak pernah 'curhat' di wall bahwa saya iri dan sepi.... beuw..... tetangga tutup pagar rapat-rapat ada ibu muda kesepian! (gitu ya reaksi anda? hehe...)

Sampai suatu pagi, ketika 'keirian' itu memuncak, saya menemukan sesuatu yang nampar di facebook salah satu dosen saya. Di akhir note yang lumayan panjang, saya temukan kalimat yang kurang-lebih begini:
Jangan harapkan dicintai kalau kamu tidak mencintai

Begitu kira-kira (saya tidak mungkin copy paste kalimatnya). Saya tertampar, atau mungkin tertonjok. Benar banget tuh!!!
Gila apa saya selama ini?? Saya belum pernah menjadi pribadi yang mengharapkan sesuatu/hasil dari apa yang tidak saya lakukan/berikan/kerjakan (paham 'kan?) lantas kenapa dalam hal ini (baca: cinta) saya mengharapkan hal itu (baca: dicintai) padahal saya tidak melakukannya (baca: mencintai). Paham nggak, guys??

Saya tercenung bermenit-menit, mata saya mengulang-ulang membaca kalimat itu, sementara otak menerawang ke tahun-tahun yang sudah kami lewati bersama. Saya, kamu, dan siapapun di dunia ini seharusnya tidak meratap terus dan berdiri di muka bumi sambil mengeluh dan bertanya-tanya kenapa hari-hari terus saja terasa sepi. Ayolah....... pilih satu! Lalu cintai dia dengan sebenar-benarnya dan lihat hasilnya. Kalau terus saja meratap itu sepi nggak akan pergi. Hari harus diisi dengan; pekerjaan, semangat, dan cinta. Ya 'kan?

Nggak segampang itu bu...... kamu sendiri gimana? Pasti teman-teman tanya gitu ke saya.
Ya nggak mungkin lah saya nyuruh-nyuruh teman-teman untuk pilih satu cinta sementara saya cuma omong doang tak ada aksi. Saya juga aksi!
Baikan sama si dia, bu?
Bukan! Saya cari-cari target tuh di facebook (kalem)

DOSAAAAAAAA!
Emang.... (hihi... bercandaaaaa!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar