Hai


Selamat Datang - Welcome - Willkommen - Benvenuto - Bienvenue - Bienvenido

Buku Tamu

Pop up my Cbox

Minggu, 30 Mei 2010

Pending, Buaya; Love Him or Leave Him?

Sedih nih.... gara-garanya novel saya 'The Ordinary Man" itu tiba-tiba di pending masuk pasar, dengan alasan yang nggak bisa dijelaskan dengan baik, selain 'pending sebentar lagi, ada masalah intern'. Hrgh... mau apa lagi?? Hiks-hiks...
Cepetan kek pendingnyaaaaaaaaa.... hwaaa-haaaa.... <=== itu nangis, bukan ketawa.
Belakangan saya susaaaah... buanget untuk posting, bukan sekedar karena sibuk, tapi juga mendadak bingung mau post apaan. Saya nggak terlalu suka post yang nggak ada maknanya, selain kalau lagi kepepet seperti sekarang ini (moga-moga jangan sering kepepetnya).

Oh iya, adik perempuan saya, setelah bertahun-tahun putus dari pacar pertamanya yang bernama sama dengan nama ayah kami (hihihi... saya sih nggak mood pacaran dengan cowok yang namanya sama dengan nama ayah, jadi kebayang mulu 'kan pas berduaan!), sekarang dapat pacar lagi yang guanteng. Persis seperti salah satu aktor beken di Filipina, dan memang doi tinggal di Filipina. Namun teman-teman, namanya juga laki-laki ya... yang nggak ganteng aja buaya, apalagi yang ganteng bak aktor?? Ya wajarlah kalau tingkahnya bikin 'heghhh!!'

Buaya bener tuh cowok, saya sih anteng-anteng saja melihat tingkah nakal calon adik ipar yang kreatif mengakal-akali adik saya hihihi.... dan cengar-cengir mendengar celoteh adik saya yang lagi-lagi dikerjai si buaya ganteng itu. Apa mau dikata? Saya cuma bisa memberitahu kalau para buaya itu jenis cowok yang pintar, kreatif, imajinatif hehehe.... Jadi saya minta jangan ambil hati dengan kenakalannya. Cuma ada dua pilihan:
  1. Kalau kamu tipe cewek yang perfeksionis, ingin semua berjalan dengan sempurna, baik, sesuai dengan peraturan dan undang-undang, menjunjung tinggi kesetiaan. Haduh.... daripada kamu struk mending leave him!
  2. Tapi kalau kamu tipe cewek yang 'whatever lah dengan what you do', selama dia nggak minta putus ya biarin... kalau kamu tipe macam itu, go on! Lanjutkan saja... kamu pasti nggak akan ambil pusing dengan 'keonaran' yang dia buat, kamu nggak akan sakit hati lagi-lagi dikerjai si buaya, justru adanya kamu malah ketawa diam-diam karena sebenarnya tingkah dan akal-akalan mereka itu kekanak-kanakan dan kocak. (Kekanak-kanakan dan kocak?? Frau, you must be joking!!! Sakeeeeet ni hati!) Kalau dia ketahuan bikin onar, marahlah (pura-pura), tapi sebenarnya kamu nggak ambil pusing.
Kalau saya pribadi lebih memilih menyingkir jauh-jauh dari para pria yang saya masukkan ke kategori buaya, yang nggak buaya saja kadang-kadang bertingkah bak buaya, apalagi yang jelas-jelas masuk kategori buaya ya? Saya pikir semua perempuan suatu hari nanti akan merasakan dihianati oleh suami paling tidak satu kali seumur hidupnya, fardhu 'ain hukumnya, tidak ada yang bisa menolak dari kewajiban itu (huh? Dihianati kok kewajiban??). Bagi saya cukuplah jatah yang sekali seumur hidup dan wajib itu (kenapa jadi mirip pergi haji ya?) , saya nggak mau jadi yang tiap minggu merasakan disakiti.
Bagi saya berhubungan dengan buaya itu kind of wasting time, lagi pula saya selalu menuju relationship yang serius, hmm... bukan berarti berhubungan dengan buaya tidak bisa dikatakan serius. Buaya bisa saja serius dengan kamu, tapi... ya jangan heran kalau dia punya hasrat berkobar untuk coba-coba menaklukan cewek-cewek cantik dan menarik di matanya.

Buaya yang serius biasanya hunting-hunting, buru sana-sini cuma untuk uji pesona mereka saja, bersenang-senang atau jajal sensasi rasa baru, kalau ketahuan mereka langsung sujud di kaki kamu minta ampun, tapi nggak aneh kalau minggu depan dilakukan lagi acara hunting itu.

Ada yang bertanya pada saya apakah seorang buaya darat suatu hari nanti akan insaf?
Meskipun beberapa hari lalu di Yahoo saya membaca artikel tentang beberapa buaya Hollywood yang akhirnya bertekuk lutut pada satu wanita dan mereka punya anak (atau banyak anak). Tapi I'm not sure, sebelum si dia insaf bisa jadi kamu kena serangan jantung duluan, atau sakit jiwa. Eh... jangan pikir dengan saya menyebut sakit jiwa itu berarti gila ya... Sakit jiwa 'kan macam-macam, kehilangan kepercayaan terhadap semua laki-laki, curigaan, rendah diri yang parah, atau malah takut menjalin hubungan. Kalau kamu perempuan tipe 1 di atas, itu bisa saja terjadi.
Nah kalau saya.... diakalin buaya sekali saja sudah kapok dan mengutuk-ngutuki... Malahan, kalau nggak malu saya mau bikin komunitas "Bunuh Buaya Darat" atau "Gerakan Perempuan Menyantet Cewek Perebut Pacar/Suami Orang".
Big NO deh untuk para Bitch dan Buaya!

Kalau kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar